Rabu, 27 Desember 2017

Pemanfaatan Thermometer Digital Dalam Dunia Kesehatan

Pemanfaatan Thermometer Digital Dalam Dunia Kesehatan



Dewasa ini, seiring dengan meningkatnya jumlah populasi dunia yang mencapai 7,8 miliar manusia maka semakin banyak pula kebutuhannya yang harus dipenuhi. Salah satu kebutuhan manusia adalah layanan kesehatan. Layanan kesehatan di dunia sudah sangat berkembang karena telah dipengaruhi oleh teknologi yang termuktahir. Ada banyak sekali alat-alat teknologi di dunia kesehatan, salah satu contoh alat yang paling berpengaruh adalah penggunaan thermometer tubuh. Thermometer tubuh digunakan untuk mencatat setiap perubahan suhu atau temperature seseorang. Contohnya pada penyakit Demam Berdarah.

Penyakit demam berdarah atau dalam bahasa inggris disebut Dengue Hermorrhagic fever (Dengue Fever)  merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Virus yang menyebabkan DBD ini ada 4 macam, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Salah satu cara untuk mencegah resiko kematian pada orang yang terkena penyakit ini tentu saja dengan mendeteksi secara dini. Deteksi secara dini yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui setiap perubahan temperature seseorang. Biasanya orang yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami demam tinggi, yaitu mencapai 40 derajat celcius. Berdasarkan pendeteksian dini itulah thermometer mengambil peran sangat penting. Peran penting thermometer adalah memberikan informasi secara akurat tentang berapa panas tubuh orang yang sedang demam. Jika seseorang hanya demam dengan suhu tubuh dibawah 38 derajat celcius, maka bisa saja dikategorikan sebagai demam biasa dan cukup diberikan obat parasetamol. Kemudian juga pada orang yang terkena penyakit ini memiliki suhu tubuh fluktuasif. Temperatur tubuh seseorang memang bisa berubah-ubah. Penelitian menunjukkan pukul 3-5 pagi serta jam 1-4 sore. Tentu saja, dengan perbedaan suhu sekitar kurang lebih 2 derajat celcius, sensor suhu pada tubuh manusia (yang mengukur menggunakan telapak tangan) akan sangat sulit membedakannya. Oleh karena itu penggunaan thermometer sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Gambar 1. Thermometer digital

Gambar 2. Prinsip kerja termokopel



Prinsip cara kerja thermometer digital dalam mengukur suhu yaitu dengan memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dan temperature (celcius). Prinsip yang menghubungkan antara tegangan (volt) dan temperature (celcius) kita ketahui sebagai prinsip  termokopel. Pada ujung thermometer ini akan terlihat logam untuk disentukan kepada sesuatu yang ingin kita ukur yang mana setiap logam yang dimiliki alat sensor tersebut memiliki suatu tegangan berbeda-beda. Pada saat temperatur sama, logam A yang mempunyai tegangan berbeda dari logam B mengalami tegangan yang sangat kecil namun tetap bisa terdeteksi dengan baik. Jadi, dengan adanya input temperatur yang sudah terdeteksi tersebut akan terjadi perbedaan tegangan. Karena berbeda tegangan ini, selanjutnya akan dikonversikan melalui tahap pengkomporasian yang menyesuaikan dengan acuan serta nilai offset yang dimiliki bagian komparator. Yang mana fungsi dari komparator ini menerjemahkan satuan ampere yang nantinya akan langsung ditampilkan pada layar termometer digital. Dengan besaran temperatur yang sesuai dengan yang ditunjukkan pada termokepel tersebutlah, alat ukur suhu digital ini mampu memberikan kisaran suhu yang ada pada kondisi saat itu.

Begitulah prinsip cara kerja thermometer digital dan manfaatnya dalam dunia kesehatan. Harapan penulis yaitu semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada masyarakat tentang penggunaan thermometer dalam dunia kesehatan dan prinsip kerja thermometer digital itu sendiri sehingga dapat diberikan pertolongan dengan lebih cepat dan tanggap.


Referensi:
[3] http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai-meningkat-di-januari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar