Pemanfaatan
Thermometer Digital Dalam Dunia Kesehatan
Dewasa
ini, seiring dengan meningkatnya jumlah populasi dunia yang mencapai 7,8 miliar
manusia maka semakin banyak pula kebutuhannya yang harus dipenuhi. Salah satu
kebutuhan manusia adalah layanan kesehatan. Layanan kesehatan di dunia sudah
sangat berkembang karena telah dipengaruhi oleh teknologi yang termuktahir. Ada
banyak sekali alat-alat teknologi di dunia kesehatan, salah satu contoh alat
yang paling berpengaruh adalah penggunaan thermometer tubuh. Thermometer tubuh
digunakan untuk mencatat setiap perubahan suhu atau temperature seseorang.
Contohnya pada penyakit Demam Berdarah.
Penyakit
demam berdarah atau dalam bahasa inggris disebut Dengue Hermorrhagic fever (Dengue Fever) merupakan salah satu penyakit yang mematikan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti
atau Aedes Albopictus. Virus yang menyebabkan DBD ini ada 4 macam, yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Salah satu cara untuk mencegah resiko kematian pada
orang yang terkena penyakit ini tentu saja dengan mendeteksi secara dini.
Deteksi secara dini yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui setiap
perubahan temperature seseorang. Biasanya orang yang terinfeksi penyakit ini
akan mengalami demam tinggi, yaitu mencapai 40 derajat celcius. Berdasarkan
pendeteksian dini itulah thermometer mengambil peran sangat penting. Peran
penting thermometer adalah memberikan informasi secara akurat tentang berapa
panas tubuh orang yang sedang demam. Jika seseorang hanya demam dengan suhu
tubuh dibawah 38 derajat celcius, maka bisa saja dikategorikan sebagai demam
biasa dan cukup diberikan obat parasetamol. Kemudian juga pada orang yang
terkena penyakit ini memiliki suhu tubuh fluktuasif. Temperatur tubuh seseorang
memang bisa berubah-ubah. Penelitian menunjukkan pukul 3-5 pagi serta jam 1-4
sore. Tentu saja, dengan perbedaan suhu sekitar kurang lebih 2 derajat celcius,
sensor suhu pada tubuh manusia (yang mengukur menggunakan telapak tangan) akan
sangat sulit membedakannya. Oleh karena itu penggunaan thermometer sangat
dibutuhkan dalam hal ini.
Gambar 1. Thermometer digital
Gambar 2. Prinsip kerja termokopel
Prinsip
cara kerja thermometer digital dalam mengukur suhu yaitu dengan memanfaatkan
karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dan temperature (celcius).
Prinsip yang menghubungkan antara tegangan (volt) dan temperature (celcius)
kita ketahui sebagai prinsip termokopel.
Pada ujung thermometer ini akan terlihat logam untuk disentukan kepada sesuatu yang
ingin kita ukur yang mana setiap logam yang dimiliki alat sensor tersebut
memiliki suatu tegangan berbeda-beda. Pada saat temperatur sama, logam A yang
mempunyai tegangan berbeda dari logam B mengalami tegangan yang sangat kecil
namun tetap bisa terdeteksi dengan baik. Jadi, dengan adanya input temperatur
yang sudah terdeteksi tersebut akan terjadi perbedaan tegangan. Karena berbeda
tegangan ini, selanjutnya akan dikonversikan melalui tahap pengkomporasian yang
menyesuaikan dengan acuan serta nilai offset yang dimiliki bagian komparator.
Yang mana fungsi dari komparator ini menerjemahkan satuan ampere yang nantinya
akan langsung ditampilkan pada layar termometer digital. Dengan besaran
temperatur yang sesuai dengan yang ditunjukkan pada termokepel tersebutlah,
alat ukur suhu digital ini mampu memberikan kisaran suhu yang ada pada kondisi
saat itu.
Begitulah
prinsip cara kerja thermometer digital dan manfaatnya dalam dunia kesehatan.
Harapan penulis yaitu semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada masyarakat tentang penggunaan thermometer dalam dunia
kesehatan dan prinsip kerja thermometer digital itu sendiri sehingga dapat
diberikan pertolongan dengan lebih cepat dan tanggap.
Referensi:
[3] http://www.depkes.go.id/article/view/15011700003/demam-berdarah-biasanya-mulai-meningkat-di-januari.html
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar