Apa Itu Instrument Analog Dan Digital?
Instrument analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang
merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat
variable yang berurutan atau continue. Jadi sistem analog merupakan suatu
bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman
sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. Dua parameter/karakteristik
terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi.
Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang
sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan
kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat
diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Instrumen analog memberikan output yang berubah secara
kontinyu terhadap perubahan besaran yang diukur. Output dapat memiliki sejumlah
nilai yang tak- terbatas dalam rentang desain instrumen. Saat perubahan nilai input, penunjuk bergerak dengan gerakan kontinyu
yang halus. Meskipun penunjuk dapat berada pada posisi sembarang, jumlah posisi
yang dapat terdeteksi oleh mata dengan berbeda adalah terbatas, bergantung pada
seberapa besar skala dan seberapa baik dia dibagi.
Gambar 1. Contoh instrumen digital: penghitung
putaran
Instrumen digital memiliki output yang berubah dalam langkah diskrit dan sehingga hanya memiliki sejumlah nilai yang terbatas. Penghitung putaran yang ditunjukkan pada Gambar 1 merupakan contoh instrumen digital. Bubungan (cam) ditempelkan pada benda yang berputar yang diukur putarannya, dan pada setiap putaran, bubungan membuka dan menutup saklar. Operasi saklar dihitung oleh pencacah elektronik. Sistem ini hanya dapat menghitung putaran penuh dan tidak dapat membedakan pergerakan yang kurang dari putaran penuh.
Data digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal
diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit
merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0)
atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21).
Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan
11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit
adalah sebesar 2n buah
Tabel 1. Konversi bilangan desimal, biner, oktal, dan hexadesimal.
Data analog dapat merupakan sinyal analog. Demikian
pula,data digital dapat merupakan sinyal digital. Data digital dapat juga
dijadikan sinyal analog dengan memakai modem (modulator/demodulator) sedangkan
data analog dapat dijadikan sinyal digital dengan memakai codec (coder-decoder).
Gambar 2. Gerbang logika pada instrument digital
Referensi :
[1] http://teukualib.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo_31.html
[2] http://belajartik86.blogspot.co.id/2013/11/dasar-sistem-digital.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar