Menggunakan
Osiloskop untuk Mengukur Besaran Listrik Material
Osiloskop merupakan sebuah alat yang
paling umum digunakan oleh ilmuan untuk meneliti. Fungsi alat ini diantaranya
dapat menghitung frekuensi, amplitude, dan tegangan. Selain itu, osiloskop juga
dapat dipergunakan untuk menampilkan grafik gelombang suatau tegangan atau
frekuensi input. Osiloskop ada dua jenis, yaitu osiloskop digital dan osiloskop
non-digital. Osiloskop digital dapat menampilkan besaran tegangan puncak dan
frekuensi secara automatis, sedangkan osiloskop non digital tidak menampilkan
secara otomatis dilayar tetepi harus dihitung dengan skala. Selain itu
osiloskop juga dapat dipergunakan untuk menghitung nilai kapasitansi suatu
bahan dengan metode two-point probe. Pada praktikum kali ini praktikan juga
mempelajari tentang rangkaian Sawyer-Tower dan bentuk kurva histerisis.
A. Osiloskop
Osiloskop
adalah peralatan elektronik yang dapat menghasilkan dan menampilkan grafik pada
layar untuk mencitrakan gelombang suatu sinyal input dari frekuensi, amplitude,
dan tegangan suatu benda. Osiloskop merupakan suatu alat yang paling banyak
digunakan oleh para engineer dan scientist dalam melakukan penelitian.
Osiloskop pertama
kali di temukan oleh Karl Ferdinan Braun pada tahun 1897. Kar Ferdinan Braun
sendiri merupakan ilmuan dunia asal Jerman. Ia pertama kali melakukan
eksperimen menggunakan tabung katoda (CRT), itulah cikal bakal Osiloskop
pertama dunia. Selanjutnya osiloskop sendiri dikembangkan oleh perusahaan
inggris A C Cossor pada akhir tahun 1930-an. Perusahaan terbebut mengembangkan
dual beam osiloskop. Berdasarkan penelitian itu, sekarang osiloskop telah
berkembang sedemikian pesat hingga saat ini.
Gambar 1. Tampilan prinsip
kerja osiloskop pertama didunia CRT
Fungsi utama dari devais osciloscope adalah untuk menampilkan grafik
sinyal listrik yang berubah terhadap waktu. Sebagian besar oscilloscope
menghasilkan grafik dua dimensi dengan waktu pada sumbu-x dan tegangan pada
sumbu-y. Selain itu, beberapa oscilloscope memiliki fitur untuk pengukuran,
dimana dengan mudah dapat mendapatkan frekuensi, amplitudo, dan sifat gelombang
lainnya. Devais oscilloscope dapat mengukur berdasarkan karakteristik tegangan
dan waktu. Pada karakteristik tegangan, beberapa besaran dapat ditentukan
antara lain amplitudo yang merupakan ukuran dari besar signal, tegangan
maksimum dan minimum yang dapat memberi informasi tinggi atau rendah tegangan,
dan tegangan rata-rata yang menunjukkan sinyal rata-rata antara tegangan
minimum dengan maksimum. Pada karakteristik waktu, frekuensi dan periode
menjadi besaran yang penting.
Gambar
2.
Prinsip dasar cara kerja osiloskop analog
Gambar 3.
Jenis Pengukuran pada oscilloscope
Oscilloscope
sangat bermanfaat dalam menyelesaikan berbagai masalah. Pada ranah penelitian,
devais ini berperan dalam pengukuran sifat listrik. Pada pengukuran sifat
listrik dari material ferroelektrik, oscilloscope dapat memberikan fungsi lebih
dari sekedar menampilkan gelombang, yaitu menunjukkan perbedaan tegangan pada material
antara probe. Perubahan sinyal listrik antara besar tegangan menunjukkan ada
sinyal listrik yang diterima oleh material.
B. Ferroelektrik
Ferroelektrik
merupakan suatu bahan yang telah dikenal sejak tahun 1960an. Bahan ini terkenal
karena dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti
sensor, mikroelektronika, dan lain-lain. Ferroelektrik merupakan suatu bahan
yang terdiri dari senyawa kimia yang kompleks, contohnya NH4HSO4
(Monoklinik), KH2PO4 (Orthorombik), dan BaTiO3
(Tetragonal). Berbeda dengan kapasitor yang memiliki respon linear terhadap
tegangan, material ferroelektrik memiliki respon non-linear. Dengan demikian
material ferroelektrik termasuk material dielektrik non-linear. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan adanya kurva hysteresis P-E seperti terlihat pada Gambar 2.
Berdasarkan kurva hysteresis dapat ditentukan nilai polarisasi material yang
merupakan karakteristik penting dari material ferroelektrik.
C. Kurva Histeresis
Metode pengukuran
yang dilakukan untuk mempelajari kurva hysteresis adalah dengan menggunakan
rangkaian Sawyer-Tower yang dihubungkan dengan two point-probe dan sumber
tegangan AC ataupun DC. Sebagai output/ keluaran dari metode ini adalah
tampilan pada oscilloscope menggambarkan kurva hysteresis P-E.
Gambar 4.
Kurva Hysteresis Material Ferroelektrik
Referensi:
[1] Robert B. Northrop 2005 USA. Introduction to instrumentation and
measurements
Tidak ada komentar:
Posting Komentar