Mengukur
Hambatan Jenis Material Menggunakan Rangkaian Jembatan Wheatstone
Sebagai
mahasiswa fisika, kita diwajibkan dapat menghitung besaran resistansi suatu
bahan material. Hal ini untuk mendukung dan menambah pengetahuan kita terhadap
suatu bahan material dan menghitung hambatan jenisnya. Kita mungkin menduga
bahwa hambatan yang dimiliki kawat yang tebal lebih kecil daripada kawat yang
tipis, karena kawat yang lebih tebal memiliki area yang lebih luas untuk aliran
elektron. Kita tentunya juga memperkirakan bahwa semakin panjang suatu
penghantar, maka hambatannya juga semakin besar, karena akan ada lebih banyak
penghalang untuk aliran elektron. Biasanya, pengetahuan ini akan sangat berguna
dan membantu para fisikawan khususnya fisikawan material dan geofisika.
Berdasarkan
eksperimen, Ohm juga merumuskan bahwa hambatan R kawat logam berbanding lurus
dengan panjang l, berbanding terbalik dengan luas penampang lintang kawat A,
dan bergantung kepada jenis bahan tersebut. Secara matematis dituliskan:
dengan:
R
= hambatan kawat penghantar (Ω)
l
= panjang kawat penghantar (m)
A
= luas penampang lintang penghantar (m2)
ρ
= hambatan jenis kawat penghantar (Ω.m)
Konstanta pembanding
ρ disebut hambatan jenis (resistivitas). Hambatan jenis kawat berbeda-beda
tergantung bahannya.
Tabel 1. Data hambatan jenis pada setiap bahan
A.
Jembatan
Wheatstone
Jembatan
wheatstone adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari empat resistor, dan
terhubung dengan sumber tegangan DC. Jembatan Wheatstone merupakan suatu
rangkaian elektronika yang diguakan untuk mengukur atau menentukan hambatan
jenis suatu material yang tidak diketahui dengan menggunakan prinsip potential
divider.
Salah satu
kegunaan dari rangkaian ini adalah untuk mencari besar hambatan dari sebuah
material. Material tersebut disusun dalam rangkaian sebagai salah satu dari
keempat resistor. Kelebihan utama dari rangkaian Jembatan Wheatstone adalah kemampuannya
untuk memberikan hasil pengukuran yang sangat akurat.
Gambar 1. Rangkaian Jembatan Wheatstone
Jika
arus yang terukur pada Vout bernilai nol maka,
Sehingga jika R1, R2, dan R3
nilai hambatanya masing-masing telah diketahui, maka nilai hambatan dari R4
(material dengan besar hambatan yang ingin diketahui) dapat diperoleh
menggunakan persamaan tersebut. Setelah besar hambatan diperoleh, besar
hambatan jenis juga dapat dicari menggunakan hukum Pouillet
Rangkaian hambatan ini disebut
dengan Wheatstone Bridge atau jembatan wheatstone. Rangkaian ini digunakan utuk
menyederhanakan susunan hambatan yang pada awalnya tidak dapat disederhankan
secara pararel maupun seri. Ada cerita menarik dibalik sejarah Wheatstone.
Ternyata jembatan wheatstone tidak ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone
melainkan oleh Samuel Hunter Cristie pada tahun 1833. Dinamakan wheatstone
karena yang berperan besar mempopulerkan rangkaian ini adalah Sir Charles
Wheatstone.
Gambar 2. Jembatan wheatstone pada berbagai bentuk
Referensi
[1] Douglas A. Skoog, F. James Holler, & Stanley R. Crouch's Principles of Instrumental Analysis 6th EditioN
[2]Robert B. Northrop 2005 USA. Introduction to instrumentation and measurements
[2]Robert B. Northrop 2005 USA. Introduction to instrumentation and measurements
Tidak ada komentar:
Posting Komentar