Apa Itu Sitem
Pengukuran?
Sistem pengukuran sebenarnya telah mengambil peran penting dalam
kehidupan manusia, bahkan sudah ada sejak awal peradaban manusia. Pada awal perkembangannya,
sistem pengukuran digunakan untuk mengatur jumlah perpindahaan barang dalam
dunia perdangangan seperti barter. Pada saat itu, sistem pengukuran digunakan untuk
menjamin keadilan dan ketepatan harga suatu barang yang akan ditukarkan. Sejak revolusi
industri pada abad ke-19 teah menjadikan perkembangan sistem pengukuran menjadi
sangat pesat dan disertai dengan pertumbuhan perkemangan teknologi canggih,
terutama pada perkembangan elektronik. Perkembangan sistem pengukuran berkembang
dengan berbagai tujuan, namun memiliki satu tujuan utama yaitu menggabungkan
pengamatan dengan proses yang akan diukur.
Gambar 1. Ilustrasi sistem pengukuran
Pada sistem pengukuran yang leih kompleks dapat terdiri dari beberapa element
yang terpisah. Komponen-komponen ini digunakan untuk menyediakan informasi
tentang nilai fisik beberapa variable yang terukur, komponen-komponen ini dapat
terdiri atas satu atau lebih sub komponen yang terdiri atas elemen pengukuran yang
merupakan satu kesatuan ataupun saling terpisah.
Gambar 2. Struktur sistem pengukuran secara umum
Berikut ini adalah penjelasan
permasing-masing elemen:
1. Elemen
Pengindraan
Pada elemen ini terdapat kontak langsung
antara alat dengan proses dan memberikan output bergantung pad acara bagaimana
variable diukur. Pada elemen pengindraan ini disebut juga sebagai sensor atau
sensorik. Sensor memiliki berbagai macam jenis untuk mengkur suatu besaran tertentu,
misalnya Termokopel untuk menghasilkan gaya gerak listrik orde millivolt yang
bergantung pada temperature, dll.
2. Elemen
Pengkondisian
Pada elemen ini mengambil output dari
elemen pengindra dan mengubahnya ke dalam bentuk yang lebih sesuai untuk
dilakukan pengolahan yang lebih lanjut. Bentuk pengolahan yang lebih lanjut misalnya
dalam bentuk tegangan (volt), arus (ampere), atau pun sinyal frekuensi.
3. Elemen
Pengolah Sinyal
Pada elemen ini akan mengambil output
dari elemen pengkondisian sinyal dan mengubahnya ke dalam bentuk yang
ditentukan. Misalnya menggunakan ADC (Analog-to-Digital) Converter yaitu
mengubah tegangan ke dalam bentuk digital. Atau penggunaan sistem pemfilteran, misalnya
low pass filter yang melewatkan sinyal-sinyal berfrekuensi rendah dan menghalau
sinyal-sinyal berfrekuensi tinggi.
4. Elemen
Presentasi Data
Pada elemen ini akan diambil output
dari elemen pengolahan sinyal dan mengubahnya ke dalam bentuk presentasi data. Misalnya
penunjuk skala, tabel, grafik, dll.
Begitulah penjelasan sistem
pengukuran semoga bisa menambah wawasan kita terhadap sistem pengukuran secara
sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar