Rabu, 27 Desember 2017

Apa Itu Sitem Pengukuran?

Apa Itu Sitem Pengukuran?


    Sistem pengukuran sebenarnya telah mengambil peran penting dalam kehidupan manusia, bahkan sudah ada sejak awal peradaban manusia. Pada awal perkembangannya, sistem pengukuran digunakan untuk mengatur jumlah perpindahaan barang dalam dunia perdangangan seperti barter. Pada saat itu, sistem pengukuran digunakan untuk menjamin keadilan dan ketepatan harga suatu barang yang akan ditukarkan. Sejak revolusi industri pada abad ke-19 teah menjadikan perkembangan sistem pengukuran menjadi sangat pesat dan disertai dengan pertumbuhan perkemangan teknologi canggih, terutama pada perkembangan elektronik. Perkembangan sistem pengukuran berkembang dengan berbagai tujuan, namun memiliki satu tujuan utama yaitu menggabungkan pengamatan dengan proses yang akan diukur.

Gambar 1. Ilustrasi sistem pengukuran

    Pada sistem pengukuran yang leih kompleks dapat terdiri dari beberapa element yang terpisah. Komponen-komponen ini digunakan untuk menyediakan informasi tentang nilai fisik beberapa variable yang terukur, komponen-komponen ini dapat terdiri atas satu atau lebih sub komponen yang terdiri atas elemen pengukuran yang merupakan satu kesatuan ataupun saling terpisah.

Gambar 2. Struktur sistem pengukuran secara umum


Berikut ini adalah penjelasan permasing-masing elemen:
1.      Elemen Pengindraan
Pada elemen ini terdapat kontak langsung antara alat dengan proses dan memberikan output bergantung pad acara bagaimana variable diukur. Pada elemen pengindraan ini disebut juga sebagai sensor atau sensorik. Sensor memiliki berbagai macam jenis untuk mengkur suatu besaran tertentu, misalnya Termokopel untuk menghasilkan gaya gerak listrik orde millivolt yang bergantung pada temperature, dll.
2.      Elemen Pengkondisian
Pada elemen ini mengambil output dari elemen pengindra dan mengubahnya ke dalam bentuk yang lebih sesuai untuk dilakukan pengolahan yang lebih lanjut. Bentuk pengolahan yang lebih lanjut misalnya dalam bentuk tegangan (volt), arus (ampere), atau pun sinyal frekuensi.
3.      Elemen Pengolah Sinyal
Pada elemen ini akan mengambil output dari elemen pengkondisian sinyal dan mengubahnya ke dalam bentuk yang ditentukan. Misalnya menggunakan ADC (Analog-to-Digital) Converter yaitu mengubah tegangan ke dalam bentuk digital. Atau penggunaan sistem pemfilteran, misalnya low pass filter yang melewatkan sinyal-sinyal berfrekuensi rendah dan menghalau sinyal-sinyal berfrekuensi tinggi.
4.      Elemen Presentasi Data
Pada elemen ini akan diambil output dari elemen pengolahan sinyal dan mengubahnya ke dalam bentuk presentasi data. Misalnya penunjuk skala, tabel, grafik, dll.
            Begitulah penjelasan sistem pengukuran semoga bisa menambah wawasan kita terhadap sistem pengukuran secara sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar