Rabu, 27 Desember 2017

Kok bisa penyiram tanaman otomatis tahu kapan harus menyiram?

Kok bisa penyiram tanaman otomatis tahu kapan harus menyiram?


    Dewasa ini, perkembangan teknologi membuat berbagai aktifitas menjadi serba mudah dan otomatis, termasuk menyiram tanaman. Kini kita bisa dengan mudah menemui taman-taman dengan sistem penyiraman otomatis. Apabila dilakukan secara manual, tentu kita akan menyiram tanaman ketika kita melihat tanahnya kering. Lalu, bagaimana alat penyiram tanaman otomatis mendeteksi kekeringan tanah? Jawabannya adalah melalui sensor kelembaban tanah.

 Gambar 1. Ilustrasi Alat penyiram tanaman otomatis

    Terdapat beberapa jenis sensor kelembaban, di antaranya sensor kapasitif, sensor konduktivitas elektrikal, sensor konduktivitas termal, higrometer optis dan higrometer osilasi. Salah satu yang paling umum digunakan adalah sensor kapasitif. Sensor kelembaban kapasitif merupakan kapasitor berisi udara yang terdiri atas 2 lempeng saling berhadapan. Sensor ini mengukur kelembaban relatif udara di lingkungan sekitarnya Keberadaan uap air di lingkungan sekitar memengaruhi jarak atau ruang antar pelat kapasitor, sehingga akan menghasilkan sinyal yang menunjukkan kelembaban relatif lingkungan.

Gambar 2. Sistem Sensor Kapasitif

    Sensor kapasitif ini dapat disediakan dalam berbagai bentuk, seperti yang telah dilakukan oleh Octavianus Wahyu, Universitas Udayana, yang mempersiapkan elektroda kapasitif untuk mengukur konduktivitas tanah (kelembaban tanah) berbentuk cincin, rambut, dan segitiga.

            Hasil pengukuran sensor ini kemudian diolah oleh unit processor seperti arduino, sehingga alat penyiram tanaman dapat mengetahui apakah tanah kering atau tidak. Ketika sensor mendeteksi konduktivitas tanah rendah (kondisi kering) maka alat akan melakukan penyiraman secara otomatis.

REFERENSI
[1] Oktavianus, Wahyu, dkk. ___. Kajian Tentang Perlakuan Bentuk Konfigurasi Elektroda Terhadap [2] Kinerja Sensor Konduktivitas Listrik Tanah Jenis Kapasitif. Universitas Udayana.
[3] Widhi, H.N dan Winarno, H. 2014. Sistem Penyiraman Tanaman Anggrek  Menggunakan Sensor [4] Kelembaban Dengan Program Borland Delphi 7 Berbasis Modul Arduino Uno R3. Semarang : Universitas Dipenogoro.
[5] Desi Eva Fatra, dkk. ___. Pengenalan Sensor Kelembaban Tanah VN400 dan SEN0057 dan Aplikasinya pada Pengukuran Kelembaban Tanah Kering Dan Jenuh. Bogor : IPB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar