Mengukur dengan Multimeter
True RMS
Sinyal bolak-balik AC, tegangan yang
ditunjukan merupakan tegangan RMS (Root
Mean Square). Berbeda dengan sinyal AC, pada sinyal DC tegangan yang
ditunjukan adalah tegangan puncak. Besar tegangan RMS berbeda-beda tergantung
pada periodic. Pada praktikum ini dilakukan pengukuran tegangan RMS, tegangan
puncak, dan tegangan rata-rata pada berbagai bentuk sinyal menggunakan
osiloskop dan multimeter RMS.
Sebagai mahasiswa fisika, kita diwajibkan
dapat mengetahui dan menghitung nilai sinyal arus listrik. Sinyal arus listrik
terbagi menjadi dua, yaitu sinyal bolak-balik (Alternating Current) dan sinyal searah (Direct Current). Sinyal arus listrik AC merupakan sinyal arus
listrik yang paling banyak digunakan pada bidang elektronika/kelistrikan di
Dunia, bahkan dipergunakan oleh PLN di Indonesia. Sinyal AC memiliki berbagai
bentuk sinyal, seperti sinusoidal, downramp,
dan square. Pada sinyal AC, Tegangan
yang ditunjukan adalah tegangan RMS (Root
Mean Square) yang mana nilainya berbeda-beda tergantung periodicnya.
(a)
Nilai
Root Mean Square (RMS)
Sebuah Arus I(t) yang mengalir dengan tegangan V(t)
pada tahanan murni sebesar R, akan menghasilkan daya sesaat P(t), dengan nilai
rata – rata sebesar P. Daya sebesar P ini dapat dihasilkan dalam tahanan murni
R oleh V (tegangan) yang besarnya konstan. Disisi lain, Vrms merupakan sebuah
besaran yang dihitung sama dengan besar V konstan tersebut. Vrms ini disebut
juga sebagai V efektif. Nilainya dapat dihitung dengan
Faktor
pembagidisebut sebagai faktor puncak, yang akan
berbeda-beda pada setiap bentuk sinyal. Contoh, pada sinyal triangle faktor
puncaknya adalah
Sedangkan pada sinyal square dan DC, nilai Vrsmnya adalah sebagai
berikut
(b)
Mengukur
Nilai AC
Pada Arus listrik searah atau Direct Current (DC) aliran dari muatan listrik bergerak pada medium
dalam satu arah, namun berbeda pada Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC), aliran dari muatan listrik berubah arah
secara Periodic. Muatan listrik bergerak maju mundur berulang ulang secara Periodic.
Listrik AC berubah
besar arus dan tegangannya terhadap waktu. Listrik AC digambarkan dengan fungsi
gelombang terhadap waktu. Bentuk sinyal AC yang biasa ditemukan yaitu
sinusoidal, namun terdapat banyak bentuk sinyal AC yang berbeda beda tergantung
dari kegunaannya, yaitu : Triangular, Square, Pulse, dll.
Gambar 1. Contoh bentuk-bentuk sinyal AC (kiri – kanan : Sinusoidal,
downramp, square)
Tidak seperti nilai sinyal DC yang tetap, nilai
tegangan AC berubah terhadap waktu, sehingga mengukur nilainya tidak
sesederhana seperti mengukur tegangan DC. Dalam mengukur tegangan AC terdapat
beberapa nilai tegangan yang dapat diukur, yaitu :
1. Nilai sesaat
Nilai sesaat menunjukkan nilai pada satu waktu dalam
periode, pada tegangan AC nilainya selalu berubah terhadap waktu, yaitu v(t)
2. Nilai maksimum
Nilai maksimum adalah nilai amplitudo gelombang dalam
satu periode
3. Nilai rata – rata
Nilai rata – rata arus dari arus bolak balik (AC)
diekspresikan dengan ilustrasi muatan listrik yang mengalir pada suatu medium
dengan jumlah yang sama dengan arus searah (DC) pada rentang waktu yang sama.
Nilainya dapat
diperoleh dengan merata-ratakan seluruh nilai terhadap waktu, sehingga :
Pada bentuk-bentuk sinyal
yang simetri setengah gelombang nilai tegangan rata – ratanya akan memiliki
nilai nol, sehingga nilai rata-rata ini kurang tepat jika digunakan dalam
mendefinisikan nilai tegangan AC.
Gambar 2. Fungsi sinyal simetri setengah gelombang
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar